PENGURUS SIMPUL MERTI NUSANTARA
KABUPATEN BANTUL
Pelindung :
H. MUHYIDIN
H. ABU DHARIM
WARDOYO
DRS. DJASMURI ASHAR
H. ZISAM KOMARI
H. SAIMAN PH
DAIM RAHARJO
Penasehat :
JIONO
DAUD
WAGIO
SRIYONO
ABU SANTOSO
AGUNG TAUFIK HIDAYAT
SUMIDI
DRS. SAHARI
SULISTYO BINTORO
M. EVAN AFIANAHARDI, SE
DRS. TOTOK
NUR SADAD
ZUBAIDI
Ketua I : ZAENURI
Ketua II : RESI SANTOSO
Ketua III : GATOT SUBANDI
Ketua IV : WIDODO
Sekretaris I : MOH. THOLIB
Sekretaris II : SUJIYANTO
Sekretaris III : BAGOWI ASHAR, AMA
Sekretaris IV : SURADAL
Sekretaris V : SUNARYO
Sekretaris VI : SUGI
Sekretaris VII : SUMARDJI
Bendahara I : H. SURYANTO
Bendahara II : KEMIS KIDI
Bendahara III : DAROBI
Bendahara IV : DJUMAKIR SUHUD
Bendahara V : SUHARTO
Koordinator:
Kecamatan Bantul : SEHADI
Kecamatan Sewon : RIRIN PARINEM
Kecamatan Kasihan : MARZUKI
Kecamatan Sedayu : ASRORI
Kecamatan Pajangan : SUKARJO
SUMIDI
Kecamatan Pandak : SUSANTO
JASIMAN, BA
Kecamatan Srandakan : KUAT SANTOSO
Kecamatan Sanden : PRINGGO SISWOYO
Kecamatan Kretek : GIYANTO
MUJIYONO
KODIYAN
Kecamatan Pundong : SARNO. HS
Kecamatan Bambanglipuro : MARJONO
Kecamatan Jetis : PARJONO
Kecamatan Imogiri : JIYONO
Kecamatan Dlingo : SUPARDIYONO
Kecamatan Pleret : HARYONO
Kecamatan Banguntapan : JOKO ISMOYO
Kecamatan Piyungan : DRS. SOPAN PRAYETNO
Senin, 05 Januari 2009
BERSAMA KITA BISA
Sri Sultan Hamengku Buwono X Raja Yang Demokrat
26 April 2008 (Sumber: Swa Berita)
Bendoro Raden Mas Herjuno Darpito, atau yang kita kenal sebagai Sri Sultan Hamengku Buwono X, beliau adalah raja yang demokrat dan di kenal dekat dengan rakyatnya.Beliau menggantikan ayahnya Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada tanggal 7 Maret 1989 (Selasa Wage 19 Rajab 1921) yang meninggal di Amerika, Oktober 1988.
Setelah itu pada 3 Oktober 1998 Hamengku Bowono X terpilih untuk menjabat sebagai Gubernur Daerah Istimewa Jogjakarta.Hamengku Buwono X lahir pada tanggal 2 April 1946, saat dewasa beliau mendapat gelar Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) dan setelah diangkat sebagai putra mahlota ia diberi gelar KGPAA Hamengku Negara Sudibyo Raja Putra Nalendra Mataram.
Raja yang juga lulusan Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada (UGM) ini aktif dalam berbagai organisasi yaitu sebagai Ketua Umum Kadinda DIY, Ketua DPD Golkar DIY, Ketua KONI DIY, Dirut PT Punokawan yang bergerak di bidang jasa konstruksi, Presiden Komisaris PG Madukismo, dan pada bulan juli 1996 diangkat sebagai ketua Tim Ahli Gubernur DIY.Beliau adalah tokoh yang akrab dengan rakyatnya bahkan beliau rela ikut aksi turun ke jalan untuk mendukung Demonstrasi Mahasiswa yang saat itu sedang terjadi Pada 14 Mei 1998. Beliau sendiri menginginkan agar Jogjakarta menjadi pelopor gerakan aksi reformasi secara damai dan tanpa kekerasan.
Dukungan yang diberikan beliau adalah bukti kedekatan beliau kepada rakyatnya dan beliau sendiri merasa bahwa keberpihakan kepada rakyat itu harus di lakukan sebagai suatu panggilan.Sejak terpilih sebagai Gubernur DIY Hamengku Buwono X memang dikenal sebagai sosok yang netral di berbagai kepentingan politik dan pemerintah. oleh karena itu beliau sering diundang dalam seminar-seminar untuk berbagi wawasannya tentang berkebangsaan. Menurut Sultan, wawasan dan rasa kebangsaan yang melahirkan nasionalisme baru sebagai agenda juang bangsa Indonesia bukan lagi diikrarkan dengan sumpah mati atau hanya dengan berunjuk rasa. Akan tetapi, jiwa-semangat nasionalisme baru masa kini adalah bagaimana kita dapat mengejar ketertinggalan di bidang iptek serta memberikan makna dan manfaatnya bagi kehidupan yang lebih adil dan sejahtera.
26 April 2008 (Sumber: Swa Berita)
Bendoro Raden Mas Herjuno Darpito, atau yang kita kenal sebagai Sri Sultan Hamengku Buwono X, beliau adalah raja yang demokrat dan di kenal dekat dengan rakyatnya.Beliau menggantikan ayahnya Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada tanggal 7 Maret 1989 (Selasa Wage 19 Rajab 1921) yang meninggal di Amerika, Oktober 1988.
Setelah itu pada 3 Oktober 1998 Hamengku Bowono X terpilih untuk menjabat sebagai Gubernur Daerah Istimewa Jogjakarta.Hamengku Buwono X lahir pada tanggal 2 April 1946, saat dewasa beliau mendapat gelar Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) dan setelah diangkat sebagai putra mahlota ia diberi gelar KGPAA Hamengku Negara Sudibyo Raja Putra Nalendra Mataram.
Raja yang juga lulusan Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada (UGM) ini aktif dalam berbagai organisasi yaitu sebagai Ketua Umum Kadinda DIY, Ketua DPD Golkar DIY, Ketua KONI DIY, Dirut PT Punokawan yang bergerak di bidang jasa konstruksi, Presiden Komisaris PG Madukismo, dan pada bulan juli 1996 diangkat sebagai ketua Tim Ahli Gubernur DIY.Beliau adalah tokoh yang akrab dengan rakyatnya bahkan beliau rela ikut aksi turun ke jalan untuk mendukung Demonstrasi Mahasiswa yang saat itu sedang terjadi Pada 14 Mei 1998. Beliau sendiri menginginkan agar Jogjakarta menjadi pelopor gerakan aksi reformasi secara damai dan tanpa kekerasan.
Dukungan yang diberikan beliau adalah bukti kedekatan beliau kepada rakyatnya dan beliau sendiri merasa bahwa keberpihakan kepada rakyat itu harus di lakukan sebagai suatu panggilan.Sejak terpilih sebagai Gubernur DIY Hamengku Buwono X memang dikenal sebagai sosok yang netral di berbagai kepentingan politik dan pemerintah. oleh karena itu beliau sering diundang dalam seminar-seminar untuk berbagi wawasannya tentang berkebangsaan. Menurut Sultan, wawasan dan rasa kebangsaan yang melahirkan nasionalisme baru sebagai agenda juang bangsa Indonesia bukan lagi diikrarkan dengan sumpah mati atau hanya dengan berunjuk rasa. Akan tetapi, jiwa-semangat nasionalisme baru masa kini adalah bagaimana kita dapat mengejar ketertinggalan di bidang iptek serta memberikan makna dan manfaatnya bagi kehidupan yang lebih adil dan sejahtera.
Label:
MERTI NUSANTARA KAB. BANTUL
Langganan:
Postingan (Atom)